Selasa, 30 September 2014

Asuhan Keperawatan Patologi Nifas Hari Pertama (HPP)




ASUHAN KEPERAWATAN
IBU NIFAS PATOLOGI HARI PERTAMA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Maternitas
Dosen : Agnes Mariasih,SST.,MPH

Disusun oleh : Dyah yohana

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan ibu nifas patologi hari pertama”.Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Maternitas semester 3.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini  tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada yang  terhormat Ibu Agnes Mariasih,SST.MPH  selaku  dosen pembimbing, serta pihak-pihak lain.Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.


Ngawi,    September 2014


Penulis      


Tujuan khusus :
 agar mahasiswa memahami  patologi nifas hari pertama

Tujuan Umum :
1.      melakukan asuhan keperawatan pada ibu nifas normal maupun ibu nifas paska SC dan melakukan tindakan keperawatan secara benar
2.      Melakukan pengkajian data secara runtut baik data objektif  maupun subjektif
3.      Menentukan diagnosa atau masalah dari patologi nifas hari pertama
4.      Menentukan tindakan segera yang tepat terhadap patologi nifas hari pertama
5.      Menentukan rencana tindakan yang tepat terhadap patologi nifas hari pertama
6.      Melakukan evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan




LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN
         Nifas adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ –organ yang berkaitan dengan kandungan , yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan
.              
B. PERIODE NIFAS
Dibagi dalam 3 periode :
1.Periode immediate post partum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.Pada masa ini sering terdapat banyak masalah,misalnya perdarahan karena atonia uteri
2.Periode early post partum (24jam-1 minggu)
Pada fase ini memastikan invoulusi uteri dalam keaadaan normal,tidak ada perdarahan,lochea tidak berbau buruk,tidak demam ,ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan.
3.Periode late post partum ( 1minggu-5minggu)
Pada periode ini bidann tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari hari serta konseling

C.PERUBAHAN FISIOLOGI
Perubahan sistem reproduksi

1.Uterus
Pada uterus terjadi proses involusi.Involusi adalah proses kembalinya uterus ke dalam keaadaan sebelum hamil setelah melahirkan.proses ini di mulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot uterus

2.Perubahan letak ligamen
Ligamen ligamen  dan diafragma pelvis,serta fasia yang meregang sewaktu kehamilan dan partus,setelah janin lahir,berangsur angsur menciut seperti sediakala.Tidak jarang ligamentum rotundum menjadi kendur yang mengakibatkan letak uterus menjadi retrofleksi


3.Perubahan pada serviks
Serviks mengalami involusi bersama sama uterus.Perubahan perubahan yang terdapat pada serviks postpartum adalah bentuk serviks yang akan menganga seperti corong

4.Lokia
Locia adalah ekskreesi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi basa/alkali yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal
Jenis lokia :
1.Lokia rubra/merah
2.Lokia sanguinolenta
3.Lokia serosa
4.Lokia alba
Bila pengeuaran lokia tidak lancar aka disebut Lochiastatis.Jika lokea tetap berwarna merah setelah 2 inggu ada kemungkina tertinggalnya sisa plasenta atau karena involusi yang kurang sempurna yang sering disebabkan Retroflexia uteri

5.Perubahan pada vagina dan Perinium
Biasanya tidak berubah,kemunginan tekanan darah akan rendah setelah melahirkan karena ada perdarahan.Tekanan darah tinggi pada postpartum dapat menandakan terjadinya perubahan tanda vital

Perubahan tanda Vital
Beberapa perubahan tanda tanda vital biasa terlihat jika wanita dalam keadaan normal.Peningkatan kecil sementara,baik peningkatan tekanana darah sistole maupun diastole dapat timbul dan berlangsung selama sekitar empat hari setelah melahirkan.Fungsi pernapasan kembali pada fungsi saat wanita tidak hamil yaitu pada bulan keenam setelah melahirkan.Setelah rahim kosong,diafragma menurun,aksis jantung kembali normal,serta impuls dan EKG kembali normal.

1.Suhu badan
Satu hari (24jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5-38 C) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan,kehilangan cairan dan kelelahan.Apabila keadaan normal,suhu badan menjadi biasa.Biasanya pada hari ke 3 suhu  badan naik lagi karena ada pembentukan ASI dan payudara menjadi bengkak,berwarna merah karena banyak ASI.Bila suhu turun kemungkinan adanya infeksi pada  endomentrium,mastitistraktus genetalia,atau sistem lain
2.Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 x/menit.Sehabis melahirkan  biasanya denyut nadi itu akan semakin cepat

3.Tekanan darah
preeklamsia postpartum

4.Pernapasan
Keaadaan pernapasan selalu berhubungan dengan keaadaan suhu dan denyut nadi.Bila suhu nadi tidak normal,pernapasan juga akan mengikutinya,kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran napas

Perubahan sistem kardiovaskuler

1.Volume darah
Perubahan volume darah bergantung pada beberapa faktor,misalnya kehilangan darah selama melahirkan dan mobilisasi,serta pengeluaran cairan extravaskular(edema fisiologi).
kehilangan darah akibat  penurunan volume darah total yang cepat,tetapi terbatas
tiga perubahan fisiologi pascaprtum yang terjadi pada wanita antara lain :
1.Hilangnya sirkulasi uteroplasenta yang mengurangi ukuran pembuluh darah maternal 10-15%
2.Hilangnya fungsi endokrin plasenta yang menghilangkan stimulasi vasodilatasi
3.Terjadinya mobilisasi air ekstravaskular yang disimpan selama wanita hamil

2.Curah jantung
Denyut jantung,volume sekuncup,dan curah jantung meningkat sepanjang masa hamil.segera setelah wanita melahirkan,keaadaan ini meningkat bahkan lebih tinggi selama 30-60 menit karena darah yang biasanya melintas sirkulasi uterroplasenta tiba tiba kembali ke sirkulasi umum.nilai ini meningkat pada semua jeis kelahiran

3.Perubahan sitem hematologi
Selama minggu inggu kehamilan,kadar fibrinogen dan plasma,serta faktor faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama postpartum,kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit meningkat menurun,tetapi darah lebih meengental dengan peningkatan viskositas sehinnga meningkatkan faktor pembekuan darah.Leukositosis yang meningkat dimana jumlah sel darah putih dapat mencapai 15.000 selama persalinan akan tetap tinggi dalam beberapa hari pertama dari masa postpartum
Jumlah sel darah putih tersebut masih bisa naik sampai 25.000-30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama.jumlah hemoglobin,nematokrit dan eritosit akan sangat bervariasi pada awal awal masa postpartum sebagai akibat dari volume darah.volume darah dan volume plasenta yang berubah ubah akan dipengaruhi oleh status gizi waanita tersebut.

Sistem pencernaan pada masa nifas

1.Nafsu makan
Ibu sering kali cepat lapar setelah melahirkaan dan siap makan pada1-2jam post –primodial,dan dapat ditoleransi dengan diit yang ringan.meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan,namun asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua hari,gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema.

2.Motilitas
Secara khas,penurunan tonus dan motilitas otot traktus crna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir.kelebihan analgesi dan anastesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal

3.Pengosongan usus
Buang air besar secara spontan bisa tertunda 2-3 hari setelah ibu melahirkan.keaadaan ini bisa disebabkan karean tonus otot usus menuru selama proses persalinan dan pada awal masa pascapartum,diara sebelum persaliinan,enema sebelum melahirkan,kurang makan atau dehidrasi


D.PSIKOLOGI

Pada masa nifas terdapat 3 periode psikologi
  1. Fase taking in
  2. Fase taking hold
  3. Fase letting go
1.fase taking in
Fase ini merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari pertama sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif sehingga mudah tersinggung.
Fase ini merupakan fase menerima tanggungjawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.
E.PATOLOGI NIFAS
1.       Perdarahan post partum
2.       Infeksi.
-infeksi perinium,vulva,vagina,dan serviks
-Endometritis
-septikemia dan piemia
-peritonitis
-selulitis pelvik
-Salpingitis dan ooforitis
-tromboflebitis
3.       Gangguan psikologis: depresi.
4.       Gangguan involusi uterus




II.MASALAH KASUS


I.Pengertian
Perdarahan nifas sekunder adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama, perdarahan nifas dinamakan sekunder adalah bila terjadi 24 jam atau lebih sesudah persalinan. Perdarahan postpartum adalah  kehilangan darah yang melebihi 500ml segera setelah partus.

II.Klasifikasi perdarahan.
1. Perdarahan paska persalinan dini/ early HPP/ primary HPP adalah perdarahan berlebihan ( 600 ml atau lebih ) dari saluran genitalia yang terjadi dalam 12 - 24 jam pertama setelah melahirkan.
2. Perdarahan paska persalinan lambat / late HPP/ secondary HPP adalah perdarahan yang terjadi antara hari kedua sampai enam minggu paska persalinan.

III.Etilogi
1.      Atonia uteri
2.      Sisa plasenta dan selaput ketuban
3.      Jalan lahir : Robekan perineum,vagina serviks,forniks,dan rahim
4.      Penyakit darah (kelainan pembekuan darah)

IV.Tanda dan gejala
1.      Perdarahan yang lebih dari 500-600 cc
2.      kontraksi uterus lemah, uterus lembek (boggy)
3.      Sub involusi (fundus uteri naik)
4.      muka pucat/ anemis
V.Penatalaksanaan
Secara umum untuk kasus perdarahan adalah:
1.    Hentikan perdarahan.
2.    Cegah terjadinya syock.
3.    Ganti darah yang hilang.
Penatalaksanaan khusus:
1.Tahap I (perdarahan yang tidak terlalu banyak):
Berikan uterotonika, urut/ massage pada rahim, pasang gurita.
2. Tahap II (perdarahan lebih banyak):
Lakukan penggantian cairan (transfusi atau infus), prasat atau manuver (Zangemeister, frits), kompresi bimanual, kompresi aorta, tamponade uterovaginal, menjepit arteri uterina.
3. Bila semua tindakan diatas tidak menolong:
Ligasi arteria hipogastrika, histerekstomi.

VI. Patofisiologi
Pada dasar
rnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka. Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus-sinus maternalis ditempat insersinya plasenta terbuka.
Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut akan menutup, kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti. Adanya gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus, akan menghambat penutupan pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan yang banyak. Keadaan demikian menjadi faktor utama penyebab perdarahan paska persalinan. Perlukaan yang luas akan menambah perdarahan seperti robekan servix, vagina dan perinium

Komplikasi :
Syok hemoragie
 Anemia
Sindrom Sheehan
Penatalaksanaan
-          Mengganti darah yang hilang
-          Menghentikan perarahan



Diagnosa keperawatan

DX. 1                                          : Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginam
Tujuan                             : Mencegah disfungsional bleeding dan memperbaiki volume cairan
KH                                  : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x2 jam klien nampak
                                              perdarah berkurang atau sduah berhenti
                                               volume cairan / intake output dalam keadaan seimbang
                                              Intake = ± 2500 cc
                                              Output = ± 2300 cc
                                              TTV dalam batas normal
                                              Turgor kulit elastic
                                              Mukosa bibir lembab
Intervensi
1.      Bina hubungan yang baik dengan klien.
R/Hubungan yang baik dapat menjalin keakraban dan menumbuhkan kepercayaan antara klien dengan petugas, sehingga ibu dapat kooperatif dengan tindakan yang dilakukan.
2.      Monitor tanda vital
R/ Perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan semakin hebat
3.      Monitor intake dan output setiap 5-10 menit
R/ Perubahan output merupakan tanda adanya gangguan fungsi ginjal
4.      Berikan infus atau cairan intraven
R/ Cairan intravena mencegah terjadinya shock
5.      Kolaborasi dalam pemberian transfusi whole blood ( bila perlu )
R/ Whole blood membantu menormalkan volume cairan tubuh.
6.       Ajarkan ibu cara cebok yang benar dan vulva hygiene.
      R/Mencegah terjadinya infeksi.




DX 2 :Cemas/ketakutan berhubungan dengan perubahan keadaan atau ancaman kematian

Tujuan : Klien dapat mengungkapkan secara verbal rasa cemasnya dan mengatakan perasaan cemas berkurang atau hilang.
Rencana tindakan :
1.      Kaji respon psikologis klien terhadap perdarahan paska persalinan
R/ Persepsi klien mempengaruhi intensitas cemasnya
2.      Kaji respon fisiologis klien ( takikardia, takipnea, gemetar )
R/ Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan pada respon fisiologis
3.      Perlakukan pasien secara kalem, empati, serta sikap mendukung
R/ Memberikan dukungan emosi
4.      Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan
R/ Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan takut yang tidak diketahui
5.      Bantu klien mengidentifikasi rasa cemasnya
R/ Ungkapan perasaan dapat mengurangi cemas
6.      Kaji mekanisme koping yang digunakan klien
R/ Cemas yang berkepanjangan dapat dicegah dengan mekanisme koping yang tepat.

DX 3 : Resiko shock hipovolemik s/d perdarahan

Tujuan: Tidak terjadi shock(tidak terjadi penurunan kesadaran
dan tanda-tanda dalam batas normal

Rencana tindakan :
1.      Anjurkan pasien untuk banyak minum
R/ Peningkatan intake cairan dapat meningkatkan volume intravascular sehingga dapat meningkatkan volume intravascular yang dapat meningkatkan perfusi jaringan.
2.      Observasitanda-tandavital tiap 4 jam
 R/ Perubahan tanda-tanda vital dapat merupakan indikator terjadinya dehidrasi secara dini.
3.      Observasi terhadap tanda-tanda dehidrasi.
R/ Dehidrasi merupakan terjadinya shock bila dehidrasi tidak ditangani secara baik.
4.      Observasi intake cairan dan output
R/ Intake cairan yang adekuat dapat menyeimbangi pengeluaran cairan yang berlebihan.
5.      Kolaborasi dalam :
- Pemberian cairan infus / transfusi
R/ Cairan intravena dapat meningkatkan volume intravaskular yang dapat meningkatkan perfusi jaringan sehingga dapat mencegah terjadinya shock
- Pemberian koagulantia dan uterotonika
R/ Koagulan membantu dalam proses pembekuan darah dan uterotonika merangsang kontraksi uterus dan mengontrol perdarahan.




ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Ny.S nifas hari pertama
Di Ruang Wijaya kusuma RSUD.Dr Soeroto Ngawi

No. Registrasi :-
Ruang /klinik : Wijaya kusuma
Diagnosa Medis : Hemoragik post partum
Tanggal MRS : 21-09-2014         Pukul : 23.30 WIB
Tanggal pengkajian : 22-09-2014   Pukul : 14.00 WIB


I.Biodata
Istri
Suami
Nama : Ny.S
Umur : 20tahun
Agama : Islam
Pendidikan  :SMA
Pekerjaan :Ibu Rumah t angga
Suku,Bangsa : Indonesia
Alamat : Ngawi



Nama :Tn A
Umur : 23 Tahun
Agama :Islam
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa :Indonsia
Alamat : Ngawi



II. Keluhan Utama
Saat masuk Rumah Sakit :
Tanggal 21 september 2014 malam pukul 23.30 WIB ibu mengeluarkan banyak darah dan badan terasa lemas.
Saat Dikaji:
Klien mengatakan badannya terasa lemas

III.Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Pada Tanggal 21-09-2014 sekitar jam 18.00 ibu melahirkan spontan di bidan.dan melahirkan  anak laki laki dengan berat 3000 gram.setelah melahirkan sekitar pkul 21.00 WIB ibu merasakan nyeri di perutnya.Saat itu ibu memanggil bidan,kemudian dirujuk ke RSUD Dr.Soeroto di terima di ponex lalu di pindahkan ke Ruang Wijaya Kusuma
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien  mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya
Riwayat kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis .Dan klien mengatakan ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi

Riwayat Obsetri
1.Status Perkawinan  :Kawin
Usia pertama kali kawin  : 18 tahun
Lama kawin : kurang lebih 1 tahun
Perkawinan : 1
Punya anak : 1
2.Pola menstruasi
Menarche :12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama 5-7 hari
Banyak : 2 softek penuh 3 x sehari
Masalah : Disminorhea saat haid


Riwayat kehamilan dan Persalinan yang lalu
Riwayat Kehamilan
Persalinan
Jenis kelamin anak

H/M

BB/TB lahir

Riwayat pererperium

Ket
No
Umur
Penolong
Tempat
Jenis
1
39 Minggu
Bidan
Klinik bersalin
Spontan
Laki laki
H
BB:3000gram

Post partum hari 1
4.Riwayat Nifas Saat ini
a. P10001
tanggal persalinan : 21-09-2014  pukul :18.00 WIB
Type persalinan : Normal (spontan)
Penyulit persalinan : -
Jenis anak : Laki laki
Riwayat Keluarga berencana
a.Type kontrasepsi :-
b.Tujuan KB:-
c.Masalah selama menaji akseptor
d.Kapan Berhenti :
e.Alasan Berhenti :
f. Rencana KB yang akan datang : IUD
Ket lain lain :: ibu belum pernah ikut KB karena ini baru anak pertama dan rencana ibu akan memakai KB IUD
Riwayat psikologi
Saat menghadapi persalinan ini ibu cemas karena baru pertama kali ,tetapi saat mengetahui bahwa bayi yang di lahirkan sehat ibu senang
1.Persepsi dan harapan klien terhadap masalahnya :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh , pulang lalu bertemu dengan bayinya
2.Persepsi dan harapan keluarga tentang masalah
Keluarga berharap klien bisa segera sehat dan dapat di bawa pulang
3.Pola interaksi dan komunikasi
Klien bisa dan mampu menjawab pertanyaan yang di berikan oleh pelayanan kesehatan
4.Pola Nilai dan kepercayaan
Klien beragama islam ,klien selalu mengerjakan sholat 5 waktu sebelumnya.Klien juga sealu berdoa agar cepat sembuh

Pengkajia konsep diri :
Ideal Diri : Klien cepat sembuh
Harga diri : Klien merasa bangga karena dapat melahirkan seorang anak laki laki yang sehat tetapi disisi lain Klien  juga takut dengan perdarahan yang di alaminya berdambak dengan komplikasi penyakit lain
 Identitas diri : Klien adakah seorang istri dan ibu rumah tangga


Pola kehidupan sehari hari
No
Pola pola
Sebelum Masuk rumah sakit
Saat masuk rumah sakit
1
Nutrisi
Sehari makan 3xsehari dengan komposisi makanan setiap hari tidak tentu
Baru makan 1 kali dengan komposisi makanan rumah sakit (nasi ,sayur,lauk ,buah ) tetapi mulai jam 15.00 puasa karena persiapan curatge pada tanggal 23-09-2014
2
Eliminasi
BAB 1 x /hari tiap pagi
BAK 3 – 4 x/ hari kuning jernih bau khas urin
Belum BAB
Belum BAK
3
Istirahat tidur
Klien mengatakan sering tidur siang kurang lebih 2 jam
Dan tidur malam 5-6 jam
Ibu susah tidur
4
Personal hygine
Mandi 2 kali sehari gosok gigi bersamaan saat mandi
Klien di sibin satu kali padaa pagi ahri
5
Aktivitas
Ibu sorang ibu rumah tangga bisa melakukan pekerjaan sendiri
Ibu hanya berbaring di ruang tempat tidur






Pemeriksaan fisik :
K/U  kesadaran : Composmentis
Tanda tanda vital
TD: 110/90 MmHg
N : 84 x /menit
R: 20x/menit
S : 36 c
Pemeriksaan fisik
Penampilan Keadaan umum lemah, kesadaran komposmentis, ekspresi wajah cemas.
1)      Rambut dan kulit
Rambut  :  bersih, tidak mudah rontok, penyebaran rambut merata, kulit kepala bersih.
Kulit       :  bersih, warna sawo matang, tidak ada luka, turgor kulit baik.
2)      Muka, mata, hidung, leher, mulut, telinga
Muka      :  tidak sembab, tampak pucat.
Mata       :  conjungtiva palpebra merah pucat, conjungtiva tidak bengkak, sklera putih porselen, mata tidak oedem.
Hidung   :  lubang hidung, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.
Mulut     :  bersih, bibir tampak pucat, tidak pecah-pecah, tidak ada sariawan, lidah bersih, tonsil tidak membesar.
Gigi        :  bersih, tidak ada caries, tidak ada infeksi gusi.
Telinga   :  bentuk simetris, ada serumen, fungsi pendengaran baik.
Leher      :  tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tyroid.
3)      Dada/thorax
Pembesaran payudara simetris, terdapat hiperpigmentasi areola, payudara tegang dan penuh, papila menonjol, payudara bersih, ASI keluar. pada pemeriksaan axila tidak didapatkan benjolanAbdomen
Tidak ada luka bekas operasi
4)      Genetalia
Vulva tampak kotor,lembab,ada jaitan sebanyak 5 jaitan,anus tidak ada hemoroid


1.      Pemeriksaan penunjang    
 Hb tanggal
22-09-2014 Hb :7,6
2.      Terapi yang diperoleh
Infus : RL dalam jumalah banyak waktu yang cepat
Vitasem
Data bayi : bayi tidak berada di rumah sakit
No
Data
Problem
Etiologi
1
Ds : Klien mengatakan takut  jika perdarahan yang di alaminya berdampak dengan komplikasi penyakit lain
Do : klien tampak cemas

Cemas
perdarahan
2
Ds : Klien mengatakan bahwa badannya lemas
Do : wajah nampak pucat ,bibir kering
Hb :7,6
Kekurangan volume cairan tubuh (anemia)
Perdarahan


Diagnosa 1
Cemas/ketakutan berhubungan dengan perubahan keadaan (perdarahan )
Diagnosa 2
Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginam



Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi/ rasional
Cemas/ketakutan berhubungan dengan perubahan keadaan (perdarahan )

Klien dapat mengungkapkan secara verbal rasa cemasnya dan mengatakan perasaan cemas berkurang atau hilang
KH : klien terlihat tenang
Klien tidak cemas
1.Kaji respon psikologis klien terhadap perdarahan paska persalinan
R/ Persepsi klien mempengaruhi intensitas cemasnya
2.      Kaji respon fisiologis klien ( takikardia, takipnea, gemetar )
R/ Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan pada respon fisiologis
3.      Perlakukan pasien secara kalem, empati, serta sikap mendukung
R/ Memberikan dukungan emosi
4.      Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan
R/ Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan takut yang tidak diketahui
5.      Bantu klien mengidentifikasi rasa cemasnya
R/ Ungkapan perasaan dapat mengurangi cemas
6.      Kaji mekanisme koping yang digunakan klien
R/ Cemas yang berkepanjangan dapat dicegah dengan mekanisme koping yang tepat
Resiko kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginam
volume cairan / intake output dalam keadaan seimbang
      Intake = ± 2500 cc
      Output = ± 2300 cc
      TTV dalam batas normal
     Turgor kulit elastic
      Mukosa bibir lembab

1.      Monitor tanda vital
R/ Perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan semakin hebat
      2.      Monitor intake dan output setiap 5-10 menit
R/ Perubahan output merupakan tanda adanya gangguan fungsi ginjal
      3.      Berikan infus atau cairan intraven
R/ Cairan intravena mencegah terjadinya shock
      4.      Kolaborasi dalam pemberian transfusi whole blood ( bila perlu )
R/ Whole blood membantu menormalkan volume cairan tubuh.




Catatan perkembangan
No.
Tanggal
Tindakan Keperawatan
1

1.mengkaji respon psikologis klien terhadap perdarahan paska persalinan
R/klien menjawab bahwa dirinya takut jika perdarahan tersebut berdampak dengan penyakit lain
2.memperlakukan pasien secara kalem memberi dukungan dan pengertian bahwa klien dapat sembuh
R/ klien mulai percaya bahwa perdarahan yang di alaminya pasti sembuh
3.memberikan informasi tentang penyakit klien untuk mengurangi kecemasan
R/ klien menjadi tau dan percaya pasti penyakitnya bisa sembuh

2.

Memeriksa tanda tanda vital
R/
TD: 110/90 MmHg
N : 84 x /menit
R: 20x/menit
S : 36 c

Memberikan infus atau cairan intraven
R/ klien di beri cairan infus jenis RL dengan jmlahnbanyak danwaktu yang cepat (grojok)

Memberi /mengganti darah yang hilang
R/ klien mendapatkan tranfusi darah 2 kalf dalam sehari


Catatan perkembangan
No.
Tanggal
Catatn perkembangan
1

S : ibu mengatakan bahwa ibu sangat cemas mengalami perdarahan
O : Ibu tampak lebih tenang dan percaya bahwa perdarahan nya akan segera sembuh
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
2

S : ibu mengatakan bahwa badannya lemas
O : Ibu tampak masih lemas
A : masalah belum teratasi
P : melanjutkan iinterfensi
1.      Menghitung tanda tanda vital
2.      Memberikan cairan infus
3.      Memberikan tranfusi darah




Daftar pustaka 
Sunarsih.tri & Vivian Nanny Lia dewi.2011.Asuhan Kebidanan Pada ibu nifas.Jakarta.Salemba   medika
jannah nurul.2011.Asuhan kebidanan ibu nifas.jogjakarta.Ar-ruzz media.
Green,carol.j.2012.Rencana Asuhan Keperawatan Maternal.Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran EGC
M.Chrisdiono.Achadist,Sp,OG.Prosedur Tetap Obsetri dan Genekologi.Jakarta.EGC



LEMBAR PENGESAHAN




        Pembimbing akademik                                                    Pembimbik ruangan





       Agnes Mariasih,SST.Mph                                                            Marta uli


Mahasiswa