ASUHAN
KEPERAWATAN
IBU NIFAS PATOLOGI HARI PERTAMA
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Maternitas
Dosen :
Agnes Mariasih,SST.,MPH
Disusun oleh : Dyah yohana
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada
Tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
ibu nifas patologi hari pertama”.Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Maternitas
semester 3.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Penulis menyadari
bahwa penyusunan makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta
bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah
ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat Ibu Agnes Mariasih,SST.MPH selaku
dosen pembimbing, serta pihak-pihak lain.Dalam penyusunan makalah ini,
penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
penulis berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan
yang berhubungan dengan judul makalah ini.
Ngawi, September 2014
Penulis
Tujuan khusus :
agar mahasiswa memahami patologi nifas hari pertama
Tujuan Umum :
1.
melakukan
asuhan keperawatan pada ibu nifas normal maupun ibu nifas paska SC dan
melakukan tindakan keperawatan secara benar
2.
Melakukan
pengkajian data secara runtut baik data objektif maupun subjektif
3.
Menentukan
diagnosa atau masalah dari patologi nifas hari pertama
4.
Menentukan
tindakan segera yang tepat terhadap patologi nifas hari pertama
5.
Menentukan
rencana tindakan yang tepat terhadap patologi nifas hari pertama
6.
Melakukan
evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan
LANDASAN
TEORI
A. PENGERTIAN
Nifas adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta
keluar lepas dari rahim, sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya
kembali organ –organ yang berkaitan dengan kandungan , yang mengalami perubahan
seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan
.
B. PERIODE NIFAS
Dibagi dalam 3 periode :
1.Periode immediate post partum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan
24 jam.Pada masa ini sering terdapat banyak masalah,misalnya perdarahan karena
atonia uteri
2.Periode early post partum (24jam-1 minggu)
Pada fase ini memastikan invoulusi uteri dalam
keaadaan normal,tidak ada perdarahan,lochea tidak berbau buruk,tidak demam ,ibu
cukup mendapatkan makanan dan cairan.
3.Periode late post partum ( 1minggu-5minggu)
Pada periode ini bidann tetap melakukan perawatan
dan pemeriksaan sehari hari serta konseling
C.PERUBAHAN
FISIOLOGI
Perubahan sistem reproduksi
1.Uterus
Pada uterus terjadi
proses involusi.Involusi adalah proses kembalinya uterus ke dalam keaadaan
sebelum hamil setelah melahirkan.proses ini di mulai segera setelah plasenta
keluar akibat kontraksi otot-otot uterus
2.Perubahan letak
ligamen
Ligamen ligamen dan diafragma pelvis,serta fasia yang
meregang sewaktu kehamilan dan partus,setelah janin lahir,berangsur angsur
menciut seperti sediakala.Tidak jarang ligamentum rotundum menjadi kendur yang
mengakibatkan letak uterus menjadi retrofleksi
3.Perubahan pada
serviks
Serviks mengalami
involusi bersama sama uterus.Perubahan perubahan yang terdapat pada serviks
postpartum adalah bentuk serviks yang akan menganga seperti corong
4.Lokia
Locia adalah ekskreesi
cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi basa/alkali yang dapat
membuat organisme berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada
vagina normal
Jenis lokia :
1.Lokia rubra/merah
2.Lokia sanguinolenta
3.Lokia serosa
4.Lokia alba
Bila pengeuaran lokia
tidak lancar aka disebut Lochiastatis.Jika
lokea tetap berwarna merah setelah 2 inggu ada kemungkina tertinggalnya sisa
plasenta atau karena involusi yang kurang sempurna yang sering disebabkan Retroflexia uteri
5.Perubahan pada
vagina dan Perinium
Biasanya tidak
berubah,kemunginan tekanan darah akan rendah setelah melahirkan karena ada
perdarahan.Tekanan darah tinggi pada postpartum dapat menandakan terjadinya perubahan
tanda vital
Perubahan tanda Vital
Beberapa perubahan
tanda tanda vital biasa terlihat jika wanita dalam keadaan normal.Peningkatan
kecil sementara,baik peningkatan tekanana darah sistole maupun diastole dapat
timbul dan berlangsung selama sekitar empat hari setelah melahirkan.Fungsi
pernapasan kembali pada fungsi saat wanita tidak hamil yaitu pada bulan keenam
setelah melahirkan.Setelah rahim kosong,diafragma menurun,aksis jantung kembali
normal,serta impuls dan EKG kembali normal.
1.Suhu badan
Satu hari (24jam)
postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5-38 C) sebagai akibat kerja keras
waktu melahirkan,kehilangan cairan dan kelelahan.Apabila keadaan normal,suhu
badan menjadi biasa.Biasanya pada hari ke 3 suhu badan naik lagi karena ada pembentukan ASI
dan payudara menjadi bengkak,berwarna merah karena banyak ASI.Bila suhu turun
kemungkinan adanya infeksi pada
endomentrium,mastitistraktus genetalia,atau sistem lain
2.Nadi
Denyut nadi normal
pada orang dewasa 60-80 x/menit.Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi itu akan semakin cepat
3.Tekanan darah
preeklamsia postpartum
4.Pernapasan
Keaadaan pernapasan
selalu berhubungan dengan keaadaan suhu dan denyut nadi.Bila suhu nadi tidak
normal,pernapasan juga akan mengikutinya,kecuali apabila ada gangguan khusus
pada saluran napas
Perubahan
sistem kardiovaskuler
1.Volume darah
Perubahan volume darah
bergantung pada beberapa faktor,misalnya kehilangan darah selama melahirkan dan
mobilisasi,serta pengeluaran cairan extravaskular(edema fisiologi).
kehilangan darah
akibat penurunan volume darah total yang
cepat,tetapi terbatas
tiga perubahan
fisiologi pascaprtum yang terjadi pada wanita antara lain :
1.Hilangnya sirkulasi
uteroplasenta yang mengurangi ukuran pembuluh darah maternal 10-15%
2.Hilangnya fungsi
endokrin plasenta yang menghilangkan stimulasi vasodilatasi
3.Terjadinya
mobilisasi air ekstravaskular yang disimpan selama wanita hamil
2.Curah jantung
Denyut jantung,volume
sekuncup,dan curah jantung meningkat sepanjang masa hamil.segera setelah wanita
melahirkan,keaadaan ini meningkat bahkan lebih tinggi selama 30-60 menit karena
darah yang biasanya melintas sirkulasi uterroplasenta tiba tiba kembali ke
sirkulasi umum.nilai ini meningkat pada semua jeis kelahiran
3.Perubahan sitem
hematologi
Selama minggu inggu
kehamilan,kadar fibrinogen dan plasma,serta faktor faktor pembekuan darah
meningkat. Pada hari pertama postpartum,kadar fibrinogen dan plasma akan
sedikit meningkat menurun,tetapi darah lebih meengental dengan peningkatan
viskositas sehinnga meningkatkan faktor pembekuan darah.Leukositosis yang
meningkat dimana jumlah sel darah putih dapat mencapai 15.000 selama persalinan
akan tetap tinggi dalam beberapa hari pertama dari masa postpartum
Jumlah sel darah putih
tersebut masih bisa naik sampai 25.000-30.000 tanpa adanya kondisi patologis
jika wanita tersebut mengalami persalinan lama.jumlah hemoglobin,nematokrit dan
eritosit akan sangat bervariasi pada awal awal masa postpartum sebagai akibat
dari volume darah.volume darah dan volume plasenta yang berubah ubah akan
dipengaruhi oleh status gizi waanita tersebut.
Sistem pencernaan pada masa nifas
1.Nafsu makan
Ibu sering kali cepat
lapar setelah melahirkaan dan siap makan pada1-2jam post –primodial,dan dapat
ditoleransi dengan diit yang ringan.meskipun kadar progesteron menurun setelah
melahirkan,namun asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua
hari,gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika sebelum
melahirkan diberikan enema.
2.Motilitas
Secara khas,penurunan
tonus dan motilitas otot traktus crna menetap selama waktu yang singkat setelah
bayi lahir.kelebihan analgesi dan anastesia bisa memperlambat pengembalian
tonus dan motilitas ke keadaan normal
3.Pengosongan usus
Buang air besar secara
spontan bisa tertunda 2-3 hari setelah ibu melahirkan.keaadaan ini bisa
disebabkan karean tonus otot usus menuru selama proses persalinan dan pada awal
masa pascapartum,diara sebelum persaliinan,enema sebelum melahirkan,kurang
makan atau dehidrasi
D.PSIKOLOGI
Pada masa nifas
terdapat 3 periode psikologi
1.fase taking in
Fase ini merupakan
periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari pertama sampai hari ke dua
setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif
terhadap lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mules,
nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan
pada fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan
asupan nutrisi.
Fase ini berlangsung
antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan
dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif
sehingga mudah tersinggung.
Fase ini merupakan fase
menerima tanggungjawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah
melahirkan. Ibu sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan ketergantungan
bayinya.
E.PATOLOGI NIFAS
1.
Perdarahan post partum
2.
Infeksi.
-infeksi perinium,vulva,vagina,dan
serviks
-Endometritis
-septikemia dan piemia
-peritonitis
-selulitis pelvik
-Salpingitis dan ooforitis
-tromboflebitis
3.
Gangguan psikologis: depresi.
4.
Gangguan involusi uterus
II.MASALAH
KASUS
I.Pengertian
Perdarahan nifas sekunder adalah perdarahan yang terjadi
setelah 24 jam pertama, perdarahan nifas dinamakan sekunder adalah bila terjadi
24 jam atau lebih sesudah persalinan. Perdarahan postpartum adalah kehilangan darah yang melebihi 500ml segera
setelah partus.
II.Klasifikasi perdarahan.
1. Perdarahan paska persalinan dini/ early HPP/ primary HPP adalah perdarahan berlebihan ( 600 ml atau lebih ) dari saluran genitalia yang terjadi dalam 12 - 24 jam pertama setelah melahirkan.
2. Perdarahan paska persalinan lambat / late HPP/ secondary HPP adalah perdarahan yang terjadi antara hari kedua sampai enam minggu paska persalinan.
III.Etilogi
1. Perdarahan paska persalinan dini/ early HPP/ primary HPP adalah perdarahan berlebihan ( 600 ml atau lebih ) dari saluran genitalia yang terjadi dalam 12 - 24 jam pertama setelah melahirkan.
2. Perdarahan paska persalinan lambat / late HPP/ secondary HPP adalah perdarahan yang terjadi antara hari kedua sampai enam minggu paska persalinan.
III.Etilogi
1.
Atonia uteri
2.
Sisa plasenta
dan selaput ketuban
3.
Jalan lahir :
Robekan perineum,vagina serviks,forniks,dan rahim
4.
Penyakit
darah (kelainan pembekuan darah)
IV.Tanda dan gejala
1. Perdarahan yang lebih dari 500-600 cc
2. kontraksi uterus lemah, uterus lembek (boggy)
3. Sub involusi (fundus uteri naik)
4. muka pucat/ anemis
V.Penatalaksanaan
Secara umum untuk kasus
perdarahan adalah:
1. Hentikan perdarahan.
2. Cegah terjadinya syock.
3. Ganti darah yang hilang.
Penatalaksanaan
khusus:
1.Tahap I (perdarahan yang
tidak terlalu banyak):
Berikan uterotonika,
urut/ massage pada rahim, pasang gurita.
2. Tahap II (perdarahan
lebih banyak):
Lakukan penggantian
cairan (transfusi atau infus), prasat atau manuver (Zangemeister, frits),
kompresi bimanual, kompresi aorta, tamponade uterovaginal, menjepit arteri
uterina.
3. Bila semua tindakan
diatas tidak menolong:
Ligasi arteria
hipogastrika, histerekstomi.
VI. Patofisiologi
Pada dasarrnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka. Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus-sinus maternalis ditempat insersinya plasenta terbuka.
Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut akan menutup, kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti. Adanya gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus, akan menghambat penutupan pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan yang banyak. Keadaan demikian menjadi faktor utama penyebab perdarahan paska persalinan. Perlukaan yang luas akan menambah perdarahan seperti robekan servix, vagina dan perinium
Komplikasi :
Syok hemoragie
Anemia
Sindrom Sheehan
Penatalaksanaan
-
Mengganti darah yang hilang
-
Menghentikan perarahan
Diagnosa keperawatan
DX. 1 : Kekurangan volume
cairan b/d perdarahan pervaginam
Tujuan : Mencegah disfungsional bleeding dan memperbaiki volume cairan
KH : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1x2 jam klien nampak
perdarah berkurang atau sduah berhenti
volume cairan / intake output dalam keadaan seimbang
Intake = ± 2500 cc
Output = ± 2300 cc
TTV dalam batas normal
Turgor kulit elastic
Mukosa bibir lembab
Intervensi
1.
Bina hubungan yang baik dengan
klien.
R/Hubungan yang baik dapat
menjalin keakraban dan menumbuhkan kepercayaan antara klien dengan petugas,
sehingga ibu dapat kooperatif dengan tindakan yang dilakukan.
2.
Monitor tanda vital
R/ Perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan semakin hebat
3.
Monitor intake dan output
setiap 5-10 menit
R/ Perubahan output merupakan tanda adanya gangguan fungsi ginjal
4.
Berikan infus atau cairan
intraven
R/ Cairan intravena mencegah terjadinya
shock
5.
Kolaborasi dalam pemberian transfusi whole blood ( bila perlu )
R/ Whole blood membantu menormalkan volume cairan tubuh.
6.
Ajarkan ibu cara cebok
yang benar dan vulva hygiene.
R/Mencegah terjadinya infeksi.
DX 2 :Cemas/ketakutan berhubungan dengan perubahan
keadaan atau ancaman kematian
Tujuan :
Klien dapat mengungkapkan secara verbal rasa cemasnya dan mengatakan perasaan
cemas berkurang atau hilang.
Rencana
tindakan :
1.
Kaji respon psikologis klien terhadap perdarahan paska persalinan
R/ Persepsi klien mempengaruhi intensitas cemasnya
R/ Persepsi klien mempengaruhi intensitas cemasnya
2.
Kaji respon fisiologis klien ( takikardia, takipnea, gemetar )
R/ Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan pada respon fisiologis
R/ Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan pada respon fisiologis
3.
Perlakukan pasien secara kalem, empati, serta sikap mendukung
R/ Memberikan dukungan emosi
R/ Memberikan dukungan emosi
4.
Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan
R/ Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan takut yang tidak diketahui
R/ Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan takut yang tidak diketahui
5.
Bantu klien mengidentifikasi rasa cemasnya
R/ Ungkapan perasaan dapat mengurangi cemas
R/ Ungkapan perasaan dapat mengurangi cemas
6.
Kaji mekanisme koping yang digunakan klien
R/ Cemas yang berkepanjangan dapat dicegah dengan mekanisme koping yang tepat.
R/ Cemas yang berkepanjangan dapat dicegah dengan mekanisme koping yang tepat.
DX 3 : Resiko shock hipovolemik s/d perdarahan
Tujuan:
Tidak terjadi shock(tidak terjadi penurunan kesadaran
dan tanda-tanda dalam batas normal
dan tanda-tanda dalam batas normal
Rencana
tindakan :
1.
Anjurkan pasien untuk banyak minum
R/ Peningkatan intake cairan dapat meningkatkan volume intravascular sehingga dapat meningkatkan volume intravascular yang dapat meningkatkan perfusi jaringan.
R/ Peningkatan intake cairan dapat meningkatkan volume intravascular sehingga dapat meningkatkan volume intravascular yang dapat meningkatkan perfusi jaringan.
2.
Observasitanda-tandavital tiap 4 jam
R/ Perubahan tanda-tanda vital dapat merupakan
indikator terjadinya dehidrasi secara dini.
3.
Observasi terhadap tanda-tanda dehidrasi.
R/
Dehidrasi merupakan terjadinya shock bila dehidrasi tidak ditangani secara
baik.
4.
Observasi intake cairan dan output
R/
Intake cairan yang adekuat dapat menyeimbangi pengeluaran cairan yang
berlebihan.
5.
Kolaborasi dalam :
-
Pemberian cairan infus / transfusi
R/ Cairan intravena dapat meningkatkan volume intravaskular yang dapat meningkatkan perfusi jaringan sehingga dapat mencegah terjadinya shock
R/ Cairan intravena dapat meningkatkan volume intravaskular yang dapat meningkatkan perfusi jaringan sehingga dapat mencegah terjadinya shock
-
Pemberian koagulantia dan uterotonika
R/
Koagulan membantu dalam proses pembekuan darah dan uterotonika merangsang
kontraksi uterus dan mengontrol perdarahan.
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pada
Ny.S nifas hari pertama
Di Ruang
Wijaya kusuma RSUD.Dr Soeroto Ngawi
No. Registrasi :-
Ruang /klinik : Wijaya kusuma
Diagnosa Medis : Hemoragik post partum
Tanggal MRS : 21-09-2014
Pukul : 23.30 WIB
Tanggal pengkajian : 22-09-2014
Pukul : 14.00 WIB
I.Biodata
Istri
|
Suami
|
Nama : Ny.S
Umur : 20tahun
Agama : Islam
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Ibu Rumah t angga
Suku,Bangsa : Indonesia
Alamat : Ngawi
|
Nama :Tn A
Umur : 23 Tahun
Agama :Islam
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa :Indonsia
Alamat : Ngawi
|
II. Keluhan Utama
Saat masuk Rumah Sakit :
Tanggal 21 september 2014 malam pukul 23.30 WIB ibu mengeluarkan banyak darah dan badan terasa lemas.
Saat Dikaji:
Klien mengatakan badannya terasa lemas
III.Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Pada Tanggal 21-09-2014 sekitar jam 18.00 ibu melahirkan spontan di bidan.dan
melahirkan anak laki laki dengan berat
3000 gram.setelah melahirkan sekitar pkul 21.00 WIB ibu merasakan nyeri di
perutnya.Saat itu ibu memanggil bidan,kemudian dirujuk ke RSUD Dr.Soeroto di
terima di ponex lalu di pindahkan ke Ruang Wijaya Kusuma
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan belum pernah di
rawat di rumah sakit sebelumnya
Riwayat kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menular
seperti TBC dan Hepatitis .Dan klien mengatakan ada anggota keluarga yang
mempunyai riwayat hipertensi
Riwayat Obsetri
1.Status Perkawinan :Kawin
Usia pertama kali kawin : 18 tahun
Lama kawin : kurang lebih 1 tahun
Perkawinan : 1
Punya anak : 1
2.Pola menstruasi
Menarche :12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama 5-7 hari
Banyak : 2 softek penuh 3 x sehari
Masalah : Disminorhea saat haid
Riwayat kehamilan dan Persalinan yang lalu
Riwayat Kehamilan
|
Persalinan
|
Jenis kelamin anak
|
H/M
|
BB/TB lahir
|
Riwayat pererperium
|
Ket
|
|||
No
|
Umur
|
Penolong
|
Tempat
|
Jenis
|
|||||
1
|
39 Minggu
|
Bidan
|
Klinik bersalin
|
Spontan
|
Laki laki
|
H
|
BB:3000gram
|
Post partum hari 1
|
4.Riwayat Nifas Saat ini
a. P10001
tanggal persalinan : 21-09-2014
pukul :18.00 WIB
Type persalinan : Normal (spontan)
Penyulit persalinan : -
Jenis anak : Laki laki
Riwayat Keluarga berencana
a.Type kontrasepsi :-
b.Tujuan KB:-
c.Masalah selama menaji akseptor
d.Kapan Berhenti :
e.Alasan Berhenti :
f. Rencana KB yang akan datang : IUD
Ket lain lain :: ibu belum pernah ikut KB karena ini baru anak pertama dan
rencana ibu akan memakai KB IUD
Riwayat psikologi
Saat menghadapi persalinan ini ibu cemas karena baru pertama kali ,tetapi
saat mengetahui bahwa bayi yang di lahirkan sehat ibu senang
1.Persepsi dan harapan klien terhadap masalahnya :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh , pulang lalu bertemu dengan bayinya
2.Persepsi dan harapan keluarga tentang masalah
Keluarga berharap klien bisa segera sehat dan dapat di bawa pulang
3.Pola interaksi dan komunikasi
Klien bisa dan mampu menjawab pertanyaan yang di berikan oleh pelayanan
kesehatan
4.Pola Nilai dan kepercayaan
Klien beragama islam ,klien selalu mengerjakan sholat 5 waktu
sebelumnya.Klien juga sealu berdoa agar cepat sembuh
Pengkajia konsep diri :
Ideal Diri : Klien cepat sembuh
Harga diri : Klien merasa bangga karena dapat melahirkan seorang anak laki laki
yang sehat tetapi disisi lain Klien juga
takut dengan perdarahan yang di alaminya berdambak dengan komplikasi penyakit
lain
Identitas diri : Klien adakah
seorang istri dan ibu rumah tangga
Pola kehidupan sehari hari
No
|
Pola pola
|
Sebelum Masuk rumah sakit
|
Saat masuk rumah sakit
|
1
|
Nutrisi
|
Sehari makan 3xsehari dengan komposisi
makanan setiap hari tidak tentu
|
Baru makan 1 kali dengan komposisi
makanan rumah sakit (nasi ,sayur,lauk ,buah ) tetapi mulai jam 15.00 puasa
karena persiapan curatge pada tanggal 23-09-2014
|
2
|
Eliminasi
|
BAB 1 x /hari tiap pagi
BAK 3 – 4 x/ hari kuning jernih bau
khas urin
|
Belum BAB
Belum BAK
|
3
|
Istirahat tidur
|
Klien mengatakan sering tidur siang
kurang lebih 2 jam
Dan tidur malam 5-6 jam
|
Ibu susah tidur
|
4
|
Personal hygine
|
Mandi 2 kali sehari gosok gigi
bersamaan saat mandi
|
Klien di sibin satu kali padaa pagi
ahri
|
5
|
Aktivitas
|
Ibu sorang ibu rumah tangga bisa
melakukan pekerjaan sendiri
|
Ibu hanya berbaring di ruang tempat
tidur
|
Pemeriksaan fisik :
K/U
kesadaran : Composmentis
Tanda tanda vital
TD: 110/90 MmHg
N : 84 x /menit
R: 20x/menit
S : 36 c
Pemeriksaan fisik
Penampilan Keadaan umum lemah, kesadaran komposmentis, ekspresi wajah cemas.
1)
Rambut dan kulit
Rambut : bersih,
tidak mudah rontok, penyebaran rambut merata, kulit kepala bersih.
Kulit : bersih,
warna sawo matang, tidak ada luka, turgor kulit baik.
2)
Muka, mata, hidung, leher,
mulut, telinga
Muka : tidak
sembab, tampak pucat.
Mata : conjungtiva
palpebra merah pucat, conjungtiva tidak bengkak, sklera putih porselen, mata
tidak oedem.
Hidung : lubang
hidung, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.
Mulut : bersih,
bibir tampak pucat, tidak pecah-pecah, tidak ada sariawan, lidah bersih, tonsil
tidak membesar.
Gigi : bersih,
tidak ada caries, tidak ada infeksi gusi.
Telinga : bentuk
simetris, ada serumen, fungsi pendengaran baik.
Leher : tidak
ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar
tyroid.
3)
Dada/thorax
Pembesaran payudara simetris, terdapat hiperpigmentasi areola, payudara tegang dan penuh, papila menonjol, payudara bersih, ASI keluar. pada pemeriksaan axila tidak didapatkan benjolanAbdomen Tidak ada luka bekas operasi
Pembesaran payudara simetris, terdapat hiperpigmentasi areola, payudara tegang dan penuh, papila menonjol, payudara bersih, ASI keluar. pada pemeriksaan axila tidak didapatkan benjolanAbdomen Tidak ada luka bekas operasi
4)
Genetalia
Vulva tampak kotor,lembab,ada jaitan
sebanyak 5 jaitan,anus tidak ada hemoroid
1.
Pemeriksaan penunjang
Hb tanggal 22-09-2014 Hb :7,6
Hb tanggal 22-09-2014 Hb :7,6
2.
Terapi yang diperoleh
Infus : RL dalam jumalah banyak waktu
yang cepat
Vitasem
Data bayi :
bayi tidak berada di rumah sakit
No
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
1
|
Ds : Klien mengatakan takut jika perdarahan yang di alaminya berdampak
dengan komplikasi penyakit lain
Do : klien tampak cemas
|
Cemas
|
perdarahan
|
2
|
Ds : Klien
mengatakan bahwa badannya lemas
Do : wajah
nampak pucat ,bibir kering
Hb :7,6
|
Kekurangan
volume cairan tubuh (anemia)
|
Perdarahan
|
Diagnosa 1
Cemas/ketakutan berhubungan dengan perubahan keadaan (perdarahan )
Diagnosa 2
Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginam
Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa
Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi/
rasional
|
Cemas/ketakutan berhubungan dengan perubahan keadaan (perdarahan )
|
Klien dapat
mengungkapkan secara verbal rasa cemasnya dan mengatakan perasaan cemas berkurang atau
hilang
KH : klien terlihat tenang
Klien tidak cemas
|
1.Kaji respon psikologis klien terhadap
perdarahan paska persalinan
R/ Persepsi klien mempengaruhi intensitas cemasnya
2.
Kaji respon fisiologis klien ( takikardia, takipnea, gemetar )
R/ Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan pada respon fisiologis
3.
Perlakukan pasien secara kalem, empati, serta sikap mendukung
R/ Memberikan dukungan emosi
4.
Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan
R/ Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan takut yang tidak diketahui
5.
Bantu klien mengidentifikasi rasa cemasnya
R/ Ungkapan perasaan dapat mengurangi cemas
6.
Kaji mekanisme koping yang digunakan klien
R/ Cemas yang berkepanjangan dapat dicegah dengan mekanisme koping yang tepat |
Resiko kekurangan volume
cairan b/d perdarahan pervaginam
|
volume cairan / intake
output dalam keadaan seimbang
Intake = ± 2500
cc
Output = ± 2300 cc
TTV dalam batas normal
Turgor kulit
elastic
Mukosa bibir lembab
|
1.
Monitor tanda vital
R/ Perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan semakin hebat
2. Monitor intake dan output setiap
5-10 menit
R/ Perubahan output merupakan tanda adanya gangguan fungsi ginjal
3. Berikan infus atau cairan
intraven
R/ Cairan intravena mencegah terjadinya
shock
4. Kolaborasi dalam pemberian transfusi whole blood ( bila perlu )
R/ Whole blood membantu menormalkan volume cairan tubuh.
|
Catatan perkembangan
No.
|
Tanggal
|
Tindakan
Keperawatan
|
1
|
1.mengkaji respon
psikologis klien terhadap perdarahan paska persalinan
R/klien menjawab bahwa dirinya takut jika perdarahan tersebut berdampak
dengan penyakit lain
2.memperlakukan pasien secara kalem memberi dukungan dan pengertian bahwa klien
dapat sembuh
R/ klien mulai percaya bahwa perdarahan yang di alaminya pasti sembuh
3.memberikan informasi tentang penyakit klien untuk mengurangi kecemasan
R/ klien menjadi tau dan percaya pasti penyakitnya bisa sembuh
|
|
2.
|
Memeriksa
tanda tanda vital
R/
TD: 110/90
MmHg
N : 84 x
/menit
R: 20x/menit
S : 36 c
Memberikan infus atau
cairan intraven
R/ klien di beri cairan infus jenis RL dengan
jmlahnbanyak danwaktu yang cepat (grojok)
Memberi /mengganti darah yang hilang
R/ klien mendapatkan tranfusi darah 2 kalf dalam
sehari
|
Catatan perkembangan
No.
|
Tanggal
|
Catatn
perkembangan
|
1
|
S : ibu
mengatakan bahwa ibu sangat cemas mengalami perdarahan
O : Ibu tampak
lebih tenang dan percaya bahwa perdarahan nya akan segera sembuh
A : masalah
teratasi
P :
pertahankan intervensi
|
|
2
|
S : ibu
mengatakan bahwa badannya lemas
O : Ibu tampak
masih lemas
A : masalah belum
teratasi
P :
melanjutkan iinterfensi
1.
Menghitung tanda tanda vital
2.
Memberikan cairan infus
3.
Memberikan tranfusi darah
|
Sunarsih.tri & Vivian Nanny Lia dewi.2011.Asuhan Kebidanan Pada ibu nifas.Jakarta.Salemba medika
jannah nurul.2011.Asuhan kebidanan ibu nifas.jogjakarta.Ar-ruzz media.
Green,carol.j.2012.Rencana Asuhan Keperawatan Maternal.Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran EGC
M.Chrisdiono.Achadist,Sp,OG.Prosedur Tetap Obsetri dan Genekologi.Jakarta.EGC
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing akademik Pembimbik
ruangan
Agnes Mariasih,SST.Mph Marta
uli
Mahasiswa